Entri Populer

Kamis, 27 Januari 2011

KEGIATAN PEREKONOMI MASYARAKAT

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadhirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kami kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
Dalam pembahasan makalah ini yaitu membahas tentang kegiatan ekonomi masyarakat. Dalam makalah ini, dimana ada beberapa bentuk dan beberapa prinsip yang sangat perlu kita ketahui. Sehingga kami bisa tahu bagaimana pentingnya mempelajari kegiatan ekonomi tersebut.
Harapan kami dalam pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah ilmu pengetahuan kita. Kami juga bersedia menerima kritik maupun saran yang mungkin dapat menunjang pembuatan makalah yang lebih baiknya karena kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna.




Penulis,









DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN :
A. Latar Belakang
BAB II. PEMBAHASAN :
A. Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk
B. Kegiatan Pokok Ekonomi
BAB III. PENUTUP:
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA











DAFTAR PUSTAKA
Sukwiaty, dkk. 2003. Ekonomi 1 Kelas 1 SMA. Bandung : Yudhistira
Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Gilarso, T. 1994. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Jilid 2. Kanisius. Yogyakarta.
http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Kegiatan_Ekonomi_Masyarakat_7.2_(BAB_7)

























BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita telah belajar bahwa manusia memiliki kebutuhan yang tak terbatas. Di lain pihak, sumber daya untuk memenuhi kebutuhan tersebut terbatas. Akibatnya, timbul masalah ekonomi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia berusaha beradaptasi dengan lingkungannya dan memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungannya. Manusia melakukan kegiatan pokok ekonomi mulai dari produksi barang maupun jasa sebagai produsen, mendistribusikan produk tersebut sebagai distributor, sampai menggunakan barang dan jasa tersebut sebagai konsumen. Dalam usaha mencapai kemandirian dan kesejahteraannya, manusia haruslah memiliki gagasan dan tindakan kreatif dalam beradaptasi dan memanfaatkan lingkungannya.
Dengan demikian, kegiatan ekonomi penduduk pun berkaitan erat dengan lingkungannya. Berbicara tentang kegiatan ekonomi penduduk artinya berbicara tentang mata pencaharian penduduk. Mata pencaharian merupakan suatu kegiatan sehari-hari penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya. Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, penduduk berusaha mencari lapangan kerja yang sesuai dengan kemampuannya. Mata pencaharian dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan, berdasarkan tempat (desa dan kota) dan berdasarkan jenis pekerjaan (pertanian dan bukan pertanian).









BAB II
PEMBAHASAN
KEGIATAN PEREKONOMI MASYARAKAT
C. Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk
Kegiatan ekonomi masyarakat dapat dilihat dari pola kegiatan ekonomi penduduk, penggunaan lahan, dan pola permukimannya berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi.
a. Mata Pencaharian di Bidang Pertanian
Pengertian pertanian dapat dibedakan atas pengertian dalam arti luas dan pengertian dalam arti sempit. Pertanian dalam arti luas meliputi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Dalam arti sempit, pertanian meliputi kegiatan bercocok tanam tanaman pangan, seperti padi, jagung, ketela, tanaman palawija, dll.
1. Pertanian
Pertanian merupakan mata pencaharian yang telah berabad-abad dilakukan sebagian besar penduduk Indonesia. Itulah sebabnya, Indonesia sering juga disebut sebagai negara agraris. Bentuk-bentuk pertanian yang dilakukan oleh penduduk di bidang pertanian meliputi berladang, bertegalan, bersawah. Berladang ialah bentuk kegiatan pertanian dengan memanfaatkan lahan di sekitar hutan. Kegiatan berladang dulunya dilakukan secara berpindah-pindah. Penduduk membakar hutan untuk dijadikan lahan pertanian. Setelah panen, penduduk pindah ke tempat lain dan membakar hutan yang lain lagi untuk dijadikan lahan yang baru.
2. Perkebunan
Perkebunan ialah usaha pembudidayaan tanaman pada lahan yang luas yang menghasilkan bahan untuk industri. Terdapat dua macam perkebunan: perkebunan rakyat dan perkebunan besar. Jenis tanaman perkebunan ialah karet, kelapa sawit, teh, tembakau, cengkih, cokelat, tebu.

3. Perikanan
Perikanan merupakan usaha pemeliharaan, pembudidayaan, dan penangkapan ikan. Perikanan dibedakan menjadi dua, yaitu perikanan darat dan perikanan laut. Perikanan darat terbagi dua, yaitu perikanan air tawar dan perikanan tambak yang terdapat di sepanjang pantai yang landai.

4. Peternakan
Peternakan meliputi usaha pemeliharaan dan pembiakan hewan ternak. Menurut ukuran hewan ternaknya, peternakan dibagi tiga golongan. Peternakan unggas meliputi peternakan ayam kampung, ayam ras, itik, angsa, dan burung. Peternakan hewan kecil meliputi peternakan kambing, domba, babi, kelinci. Peternakah hewan besar meliputi peternakan sapi, kerbau, dan kuda.
5. Kehutanan
Hutan sangat bermanfaat bagi makhluk hidup. Hutan dapat dijadikan sumber mata pencaharian. Dari hutan, kita dapat mengambil kayu, rotan, dan damar. Pengelolaan hutan yang menghasilkan kayu untuk industri dilakukan oleh pemerintah atau perusahaan swasta. Pengelolaan hutan yang salah dapat mendatangkan bencana bagi makhluk hidup di sekitarnya bahkan di dunia. Hal itu disebabkan hutan merupakan paru-paru dunia.
b. Mata Pencaharian di Bidang Non-pertanian
Mata pencaharian nonpertanian meliputi pertambangan, perindustrian, perdagangan, pariwisata, dan jasa.
1. Pertambangan
Termasuk dalam kegiatan pertambangan antara lain ialah penyelidikan, pengambilan, dan pengolahan barang tambang. Barang tambang terdapat di dalam bumi. Untuk mengetahui keberadaan suatu barang tambang, dilakukan kegiatan penelitian atau eksplorasi. Jika hasil eksplorasi menunjukkan terdapat barang tambang yang memiliki nilai ekonomi tinggi di suatu tempat, dilakukanlah eksploitasi atau pengambilan barang tambang tersebut. Menurut wujudnya, barang tambang dapat dibedakan menjadi (1) barang tambang padat seperti emas, perak, batu bara; (2) barang tambang cair seperti minyak bumi, dan (3) barang tambang gas seperti gas alam. Menurut kegunaannya, barang tambang dapat dikelompokkan menjadi (1) barang tambang energi migas, seperti minyak bumi dan gas bumi, (2) barang tambang energi nonmigas seperti batu bara, (3) barang tambang mineral logam, seperti emas, perak, bauksit, nikel; (4) bahan tambang meniral nonlogam seperti aspal, fosfat; (5) batuan seperti marmer, pasir besi, koalin.
2. Perindustrian
Perindustrian merupakan kegiatan mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dengan menggunakan sarana dan peralatan. Industri dapat dibedakan menjadi (1) industri rumah tangga yang diusahakan oleh keluarga dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 5 orang, (2) industri kecil dengan jumlah tenaga kerja antara 5-19 orang, (3) industri sedang dengan jumlah tenaga kerja antara 20-99 orang, (4) industri besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang. Produk industri antara lain, mie, tahu, benang, tekstil, pakaian jadi, mebel, besi baja.
3. Pariwisata
Indonesia memiliki potensi alam yang indah. Keindahan itu dapat menjadi sumber pendapatan penduduk setempat. Untuk dapat dijadikan sebagai objek wisata, daerah tujuan wisata tersebut harus mempersiapkan diri sebaik mungkin. Keberadaan suatu objek wisata dapat membuka kesempatan kerja bagi banyak sektor lain, misalnya usaha cinderamata, usaha jasa perhotelan, jasa transportasi.
4. Jasa
Jasa merupakan aktivitas yang dapat dijual kepada orang lain. Misalnya, guru menjual jasa berupa mengajar anak didiknya. Polisi menjual jasanya menjaga keamanan. Ada berbagai jenis pekerjaan di bidang penjualan jasa. Beberapa di antaranya ialah bidang transportasi, pendidikan, kesehatan, hukum, komunikasi.


D. Kegiatan Pokok Ekonomi
1. Kegiatan Konsumsi
Dalam teori ekonomi, benda-benda yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia terbagi menjadi dua, yaitu barang dan jasa. Barang ialah segala benda dalam bentuk fisik yang berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jasa ialah benda dalam bentuk nonfisik yang berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia, misalnya hiburan dan pelayanan oleh dokter.
2. Kegiatan Produksi
Kebutuhan hidup manusia baik berupa barang atau jasa sebagian besar memerlukan proses produksi. Perusahaan tempe dan tahu membeli kacang kedelai. Kacang kedelai itu kemudian diolah dengan teknik tertentu menjadi tempe atau tahu. Dengan demikian, terjadi perubahan bentuk: dari kacang kedelai menjadi tempe atau tahu.
a. Masalah Pokok Produksi
Mengapa harus dilakukan kegiatan produksi? Masalah pokok dalam kegiatan produksi adalah seperti berikut:
1. Barang apa yang akan diproduksi?
2. Bagaimana cara memproduksi?
3. Untuk siapa barang tersebut diproduksi?
b. Nilai Guna Produksi
Produksi dilakukan untuk menghasilkan dan atau menambah nilai guna barang. Setiap barang hasil produksi memiliki nilai yang berbeda-beda. Sepotong roti tawar akan berbeda nilainya dengan sepotong blackforest walaupun bahan dasarnya sama, terigu. Sebotol air mineral di halte bus akan berbeda harganya jika dibeli di hotel berbintang. Nilai guna suatu barang dan jasa dipengaruhi oleh faktor pelayanan, bentuk, tempat, waktu, dan pemilikan serta nilai guna dasar. Banyak kegiatan produksi yang dilakukan oleh seseorang bukan hanya menciptakan satu nilai guna saja, tetapi dapat mencakup beberapa nilai guna. Misalnya, seorang petani menanam padi, menggiling padi menjadi beras, dan menjualnya ke pedagang beras. Nilai guna yang ditimbulkan adalah nilai guna dasar (menanam bibit padi menjadi padi), nilai guna bentuk (dari padi diproses menjadi beras), nilai guna tempat (dari tempat petani ke tempat pedagang beras), dan nilai guna pelayanan (pengiriman beras dari tempat petani ke tempat pedagang beras).
c. Faktor Produksi
Untuk dapat memproduksi barang atau jasa, diperlukan alat atau sarana produksi. Alat atau sarana produksi ini dikenal sebagai faktor produksi. Karena terdapat begitu banyak kegiatan produksi, dengan demikian terdapat juga berbagai faktor produksi. Faktor-faktor produksi tersebut dapat dikelompokkan menjadi seperti berikut:
1. faktor produksi alam (tanah, air, udara, mineral, dan tenaga alam)
2. faktor produksi tenaga kerja (terdidik: dokter, guru, pengacara; terlatih: sopir, penjahit
3. tukang kayu; tenaga kasar: tukang angkut di pelabuhan, pesuruh)
4. faktor produksi modal (traktor, jala, pabrik, dll.) dan
5. faktor produksi kewirausahaan (misalnya manager yang mempunyai kemampuan mengorganisasi ketiga faktor produksi lainnya dengan berhasil).
3. Kegiatan Distribusi
Barang yang dihasilkan tidak akan berguna jika tidak disalurkan atau didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Jika kamu di desa, kamu dapat langsung membeli susu di peternak sapi perah. Dengan demikian, kamu sebagai konsumen berhubungan langsung dengan produsen. Kegiatan produsen menyalurkan produksinya kepada konsumen merupakan kegiatan distribusi. Orang yang melakukan penyaluran hasil produksi disebut distributor. Distributor membantu baik produsen maupun konsumen. Jadi, distributor merupakan jembatan antara produsen dan konsumen.






BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan ekonomi masyarakat dapat dilihat dari pola kegiatan ekonomi penduduk, penggunaan lahan, dan pola permukimannya berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi.
1. Mata Pencaharian di Bidang Pertanian
a. Perindustrian
b. Pertanian
c. Perkebunan
d. Perikanan
e. Peternakan
f. Kehutanan
2. Mata Pencaharian di Bidang Non-pertanian
a. Pertambangan
b. Perindustrian
c. Jasa
d. Pariwisata
Sedangkan kegiatan pokok ekonomi adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Konsumsi
b. Kegiatan Produksi
c. Kegiatan Distribusi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar