Entri Populer

Kamis, 27 Januari 2011

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang atas berkahnya penulis makalah tentang elastisitas permintaan dan penawaran ini dapat dirampungkan. Dalam makalah ini dibahas tentang pasar persaingan sempurna yang terjadi dalam kegiatan ekonomi.

Dalam penyusunan makalah ini, walaupun masih jauh dari kesempurnaan tetapi penulis sangat berharap semoga makalah ini mendatangkan manfaat bagi para pembaca. Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan baik dari segi penulisan maupun dari segi konteksnya. Oleh karena itu penulis sangat berlapang hati untuk menerima masukan berupa kritik dan saran yang mungkin bisa membantu penulis dalam penyusunan makalah selanjutnya sehingga menjadi lebih baik.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.



Penulis,









DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN :
A. Latar Belakang
BAB II. PEMBAHASAN :
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
1. Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna
2. Permintaan dan Penawaran Dalam Pasar Persaingan Sempurna
3. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek
4. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Panjang
5. Penawaran Perusahaan Pasar Persaingan Sempurna
6. Kekuatan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
BAB III. PENUTUP:
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA








DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Gilarso, T. 1994. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Jilid 2. Kanisius. Yogyakarta.
http://ranggaadhityap.blogspot.com/2010/06/pasar-persaingan-sempurna.html

















BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan produksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efesiensinya. Dalam analisis ekonomi sering dimisalkan bahwa perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna. Akan tetapi dalam prkateknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industry yang struktur organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna yang murni, yaitu yang cirri-cirinya sepenuhnya bersamaan dengan dalam teori. Yang ada adalah mendekati cirri-cirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan sector pertanian.
Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak terwujud dalam prakteknya, tetapi sangat penting untuk mempelajari tentang corak kegiatan perusahaan dalam persaingan sempurna. Pengetahuan mengenai keadaan persaingan sempurna dapat kita jadikan landasan dalam membuat perbandingan dengan ketiga jenis struktur pasar lainnya. Disamping itu, analisis ke atas persaingan sempurna adalah suatu permulaan yang baik di dalam mempelajari cara-cara perusahaan dalam menentukan harga dan produksi di dalam usaha mereka untuk mencari keuntungan yang maksimum.









BAB II
PEMBAHASAN
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Jumlah output yang diproduksi perusahaan agar mencapai laba maksimal adalah pada saat MR=MC. Ekstrim pertama, perusahaan berada dalam pasar persaingan sempurna (perfect competition), dimana jumlah perusahaan begitu banyak dan kemampuan setiap perusahaan sangat kecil untuk mempengaruhi harga pasar. Ekstrim kedua adalah perusahaan hanya satu – satunya produsen (monopoli).
Kondisi ekstrim tersebut jarang sekali terjadi, umumnya dua kondisis peralihan antara ekstrim persaingan sempurna dan monopoli. Kondisi pertama adalah perusahaan bersaing, tetapi masing – masing mempunyai daya monopoli (terbatas), disebut persaingan monopolistic (monopolistic competition). Kedua adalah dalam pasar hanya ada beberapa produsen yang jika bekerja sama mampu menghasilkan daya monopoli dikenal sebagai oligopoli (oligopoly).
7. Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna
Beberapa karakteristik agar sebuh pasar dapat dikatakan persaingan sempurna:
a. Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen (homogeneous product)
b. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan / informasi sempurna (perfect knowledge)
c. Output sebuah perusahaan relative kecil dibanding output pasar (small relatively output)
d. Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker)
e. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)

a. Homogenitas Produk (Homogeneous Product)
Produk yang mampu memberikan kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.
b. Pengetahuan Sempurna (Perfect Knowledge)
Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk dan input yang dijual.

c. Output Perusahaan Relatif Kecil (Small RelativelOutput)
Perusahaan dalam industri (pasar) dianggap berproduksi efisien (biaya rata – rata terendah), kendati pun demikian jumlah output setiap perusahaan secara individu dianggap relative kecil dibanding jumlah output seluruh perusahaan dalam industri.
d. Perusahaan Menerima Harga Yang Ditentukan Pasar (Price Taker)
Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar (price taker). Secara individu perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
e. Keleluasaan Masuk – Kelur Pasar (Free Entry and Exit)
Dalam pasar persaingan sempurna factor produksi mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikelurkan untuk memindahkan factor produksi
8. Permintaan dan Penawaran Dalam Pasar Persaingan Sempurna
a. Permintaan

Diagram 8.1.a Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
Diagram 8.1.b Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.


b. Penerimaan

Diagram 8.2.a Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penerimaan rata – rata (AR) sama dengan kurva penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P) Diagram 8.2.b Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak mulai dari titik (0,0).

9. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek
a. Perusahaan sebaiknya hanya berproduksi, paling tidak, bila biaya variable (VC) adalah sama dengan penerimaaan total (TR), atau biaya variabel rata – rata (AVC) sama dengan harga.
b. Perusahaan memproduksi pada saat MR = MC agar perusahaan memperoleh laba maksimum atau dalam kondisi buruk kerugiannya minimum (minimum loss).

Diagram 8.3 menunjukkan bahwa kondisi MR = MC (titik E) tercapai pada saat output sejumlah Q*


Diagram 8.4 Kondisi impas terjadi bila biaya rata – rata sama dengan harga, dimana laba per unit sama dengan nol

Diagram 8.5 Menunjukkan bahwa pada saat MR = MC perusahaan mengalami kerugian sebesar BE per unit. Sehingga kerugian total adalah seluas bidang PAEB. Kerugian ini adalah kerugian minimum.
10. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Panjang
a. Perusahaan harus bekaerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan mencapai keadaan yang paling optimal.
b. Tidak mengalami kerugian (not suffering loss) agar dapat mengganti barang modal yang digunakan dalam produksi.
c. Tidak ada insentif bagi perusahaan untuk masuk – keluar karena laba nol (zero profit), yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama.
d. Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi pada saat SAC = LAC.

Diagram 8.6.a Menunjukkan keseimbangan industri jangka panjang terjadi di titik E di mana tingkat harga P0 dan jumlah output Q0.
Diagram 8.6.b Jika ada perusahaan yang masuk, akan terjadi penambahan penawaran. Perhatikan kurva SMC, LMC, SAC dan LMC berpotongan di satu titik, yaitu titik E.

11. Penawaran Perusahaan Pasar Persaingan Sempurna
a. Kurva Penawaran Jangka Pendek

Diagram 8.7.a Menunjukkan jika harga di bawah P0, perusahaan tidak mau berproduksi (tidak ada penawaran) karena harga masih lebih kecil dari biaya variable per unit yang paling rendah (AVC berpotongan dengan MC)
Diagram 8.7.b Dalam pasar persaingan sempurna kurva MC setelah melewati titik potong dengan minimum kurva AVC adalah juga kurva penawaran jangka pendek.

b. Kurva Penawaran Jangka Panjang
1. Industri Skala Biaya Konstan (Constant Cost Industry)

Penambahan penggunaan factor produksi karena masuknya perusahaan baru, tidak akan menaikkan harga factor produksi Diagram 8.8.a.
Diagram 8.8.b Bila permintaan pasar meningkat (kurva permintaan D1 bergeser ke D2), harga output meningkat ke P2
2. Industry Skala Biaya Menaik (Increasing Cost Industry)
Masuknya perusahaan – perusahaan baru menyebabkan harga factor produksi naik, sehingga terjadi perubahan stuktur biaya dan pergeseran titik keseimbangan.
Diagram 8.9.a Struktur biaya sebelum masuknya perusahaan lain.
Diagram 8.9.b Struktur biaya setelah masuknya perusahaan lain.
Diagram 8.9.c Menunjukkan peningkatan permintaan (D1 – D2).


3. Industri Skala Biaya Menurun (Decreasing Cost Industry)

Masuknya perusahaan – perusahaan lain ke dalam indistri justru menurunkan harga factor produksi karena efisiensi skala besar (large scale economies). Akibatnya struktur biaya jadi lebih murah (Diagram 8.10.a ke Diagram 8.10.b).
Diagram 8.10.c Meningkatnya permintaan (D1—D2) menaikkan harga jual ke P2 yang mengundang masuknya perusahaan lain.
12. Kekuatan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
a. Kekuatan
1. Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah
2. Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksimal (kemakmuran maksimal).
3. Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen) dan tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga.

b. Kelemahan
1. Kelemahan Dalam Hal Konsumsi
2. Kelemahan Dalam Pengembangan Teknologi
3. Konflik Efisiensi - Keadilan



BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jumlah output yang diproduksi perusahaan agar mencapai laba maksimal adalah pada saat MR=MC. Ekstrim pertama, perusahaan berada dalam pasar persaingan sempurna (perfect competition), dimana jumlah perusahaan begitu banyak dan kemampuan setiap perusahaan sangat kecil untuk mempengaruhi harga pasar. Ekstrim kedua adalah perusahaan hanya satu – satunya produsen (monopoli).
Beberapa karakteristik agar sebuh pasar dapat dikatakan persaingan sempurna:
1. Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen (homogeneous product)
2. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan / informasi sempurna (perfect knowledge).
3. Output sebuah perusahaan relative kecil dibanding output pasar (small relatively output).
4. Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker).
5. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)
Kekuatan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
1. Kekuatan :
a. Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah.
b. Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksimal (kemakmuran maksimal).
c. Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen) dan tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga.
2. Kelemahan :
a. Kelemahan Dalam Hal Konsumsi
b. Kelemahan Dalam Pengembangan Teknologi
c. Konflik Efisiensi - Keadilan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar